Sobat pecinta unggas hias pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Ayam Cemani, bukan? Ayam lokal eksotis asal Indonesia yang terkenal akan kehitaman tubuhnya dari ujung kepala hingga tulang ini sudah mendunia. Banyak kolektor di berbagai belahan dunia—baik Asia, Amerika, hingga Eropa—yang begitu mengagumi keindahan dan aura mistis ayam ini. Bisa dibilang, Ayam Cemani adalah maskot unggas asli Nusantara yang tetap eksis dan melegenda sepanjang masa.
Tapi tahukah Sobat, bahwa di daerah asal Cemani—yakni Kedu, Temanggung, Jawa Tengah—ada satu jenis ayam lokal lainnya yang tak kalah mempesona, meski namanya masih kalah populer? Ayam Kedu, begitu ia disebut, merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang juga layak mendapatkan tempat di hati para pencinta unggas hias maupun penggemar ayam lokal berkualitas tinggi.
Apa Itu Ayam Kedu?
Ayam Kedu adalah ras ayam lokal asli Indonesia yang berasal dari daerah Kedu, Temanggung, Jawa Tengah. Sesuai dengan namanya, ayam ini punya sejarah dan budaya yang kental dengan masyarakat setempat. Dulunya, ayam ini dikenal sebagai ayam bangsawan yang hanya dimiliki oleh orang-orang dari kalangan tertentu—baik karena nilai estetiknya yang tinggi, ataupun karena nilai spiritual dan filosofis yang menyertainya.
Ayam Kedu secara umum masuk ke dalam kategori ayam hias, namun keindahan dan karakteristik uniknya juga menjadikannya unggas peliharaan yang istimewa. Yang menarik, banyak orang yang keliru mengira bahwa ayam Kedu adalah jenis lain dari Ayam Cemani, padahal kalau ditelusuri lebih dalam, ciri fisik dan jenisnya sangat berbeda.
Jenis-Jenis Ayam Kedu
Secara garis besar, Ayam Kedu terbagi menjadi dua varietas utama, yaitu:
-
Ayam Kedu Merah
-
Ayam Kedu Putih
Masing-masing memiliki ciri khas yang unik dan daya tarik tersendiri. Mari kita bahas satu per satu agar Sobat tidak lagi salah kaprah dalam membedakan ayam Kedu dengan ayam Cemani.
Ciri-Ciri Ayam Kedu Merah
Ayam Kedu Merah adalah jenis ayam yang paling sering dikira sebagai Cemani karena bulunya yang hitam legam. Tapi tenang, ada beberapa hal yang membedakannya secara jelas dan bisa dikenali dengan mudah, yaitu:
-
Bulu berwarna hitam pekat di seluruh tubuh.
-
Cengger berwarna merah terang, tebal dan bergerigi. Ada juga yang berbentuk sumpel (tanpa gerigi) dan sanggar (lebih lebar dan padat).
-
Paruh berwarna kehitaman dengan ujung yang cenderung kekuningan atau abu-abu.
-
Langit-langit mulut biasanya berwarna putih atau merah muda, tidak hitam seperti Cemani.
-
Kulit berwarna putih bersih.
-
Telapak kaki berwarna keabuan, tapi bisa juga kuning tergantung individunya.
-
Daging berwarna putih, dan rasanya sangat mirip dengan ayam kampung—gurih dan padat.
-
Mata berwarna hitam, namun bagian lingkar mata biasanya merah atau kekuningan.
Ciri-Ciri Ayam Kedu Putih
Berbanding terbalik dengan ayam Kedu Merah, jenis yang satu ini tampil dengan pesona elegan dan bersih. Berikut ciri-cirinya:
-
Bulu berwarna putih menyeluruh dari kepala hingga ekor.
-
Cengger berwarna merah, dengan bentuk yang sama seperti Kedu Merah: bergerigi, sumpel, atau sanggar.
-
Paruh berwarna putih atau kekuningan.
-
Mata cenderung berwarna putih dengan lingkar mata kuning, kadang sedikit kemerahan atau semu putih.
-
Langit-langit mulut dan kerongkongan berwarna merah muda.
-
Kulit berwarna putih bersih.
-
Telapak kaki bisa berwarna putih, kuning, atau keabuan.
-
Dagingnya juga berwarna putih, dengan cita rasa yang identik dengan ayam kampung.
Berbanding terbalik dengan ayam Kedu Merah, jenis yang satu ini tampil dengan pesona elegan dan bersih. Berikut ciri-cirinya:
-
Bulu berwarna putih menyeluruh dari kepala hingga ekor.
-
Cengger berwarna merah, dengan bentuk yang sama seperti Kedu Merah: bergerigi, sumpel, atau sanggar.
-
Paruh berwarna putih atau kekuningan.
-
Mata cenderung berwarna putih dengan lingkar mata kuning, kadang sedikit kemerahan atau semu putih.
-
Langit-langit mulut dan kerongkongan berwarna merah muda.
-
Kulit berwarna putih bersih.
-
Telapak kaki bisa berwarna putih, kuning, atau keabuan.
-
Dagingnya juga berwarna putih, dengan cita rasa yang identik dengan ayam kampung.
![]() |
Ayam Kedu Putih |
Ayam Kedu vs Ayam Cemani: Jangan Sampai Keliru!
Banyak yang masih keliru membedakan antara Ayam Cemani dan Ayam Kedu, apalagi jenis Kedu Merah yang secara kasat mata memang mirip. Tapi kalau Sobat perhatikan baik-baik, Ayam Cemani memiliki keunikan ekstrem yang tidak dimiliki oleh ayam manapun di dunia:
-
Seluruh tubuhnya berwarna hitam, mulai dari bulu, paruh, mata, kulit, daging, lidah, bahkan tulang dan organ dalamnya pun hitam.
-
Warna hitam ini disebabkan oleh hiperpigmentasi yang disebut fibromelanosis—sesuatu yang tidak dimiliki oleh Ayam Kedu.
Sementara itu, ayam Kedu—baik merah maupun putih—tidak memiliki ciri kehitaman pada organ dalam. Warna dagingnya tetap putih, dan lebih mendekati ayam kampung biasa dalam rasa maupun teksturnya.
Kenapa Ayam Kedu Jarang Diketahui?
Salah satu alasan kenapa ayam Kedu kurang dikenal adalah minimnya informasi yang beredar di kalangan masyarakat. Banyak artikel di internet yang simpang siur, bahkan ada yang menyamakan ayam Kedu dengan Cemani tanpa pemahaman yang benar.
Kurangnya edukasi ini membuat keberadaan Ayam Kedu jadi seolah-olah tenggelam oleh popularitas Ayam Cemani. Padahal, jika dipromosikan dan dilestarikan dengan baik, Ayam Kedu bisa menjadi ikon unggas lokal yang tak kalah bergengsi.
Mari Lestarikan Unggas Lokal Indonesia
Sobat unggas, sebagai generasi yang cinta tanah air, mari kita bantu mengenalkan dan melestarikan ayam-ayam lokal asli Indonesia seperti Ayam Kedu. Tak hanya cantik dan eksotis, ayam ini juga menyimpan nilai historis dan budaya yang tinggi. Jangan mudah termakan informasi salah di internet, dan pastikan kita mencari referensi dari sumber terpercaya.
Ayam Kedu adalah kebanggaan Nusantara yang patut dipertahankan, diperkenalkan ke generasi berikutnya, dan—kalau bisa—diangkat hingga ke panggung dunia seperti halnya Ayam Cemani. Yuk, jadikan ayam Kedu lebih dikenal dan diapresiasi!
Posting Komentar