Setelah sebelumnya kita membahas tentang Ayam Tulak dan Ayam Selap, kali ini kita akan mengulik salah satu cabang dari jenis Ayam Tulak yang keindahannya mampu menyihir mata siapa pun yang melihatnya. Inilah dia, Ayam Tulak Telon! Sebuah jenis ayam lokal asli Nusantara yang bukan hanya unik dari segi tampilan, tapi juga menyimpan kisah, mitos, dan nilai kultural yang sangat kuat.
Ayam ini bukan sembarang ayam. Bagi para kolektor unggas lokal legendaris, Ayam Tulak Telon adalah harta karun yang tidak ternilai harganya. Keunikan warnanya, sejarah panjangnya, serta keterkaitannya dengan berbagai tradisi dan ritual membuatnya selalu diburu oleh mereka yang benar-benar paham nilai budaya asli Nusantara.
Kenapa Disebut Ayam Tulak Telon?
Pertanyaan yang sering muncul: kenapa dinamakan Tulak Telon? Kata "Tulak" sendiri adalah penyebutan untuk ayam lokal dengan warna dominan putih namun punya pola warna khas, biasanya di bagian leher hingga punggung. Nah, jika umumnya Ayam Tulak hanya memiliki dua warna, maka Ayam Tulak Telon punya tiga warna yang khas — inilah yang membuatnya berbeda dan disebut "Telon", yang dalam bahasa Jawa berarti tiga.
Ciri Ciri Fisik Ayam Tulak Telon
-
Warna Dasar: Putih bersih mendominasi seluruh tubuh.
-
Leher hingga Punggung: Hitam legam dengan semburat merah bata di bagian tengah punggung.
-
Warna Merah: Bukan merah mencolok, tapi lebih ke arah maroon yang menyatu harmonis dengan bulu hitam dan putih.
-
Kaki: Umumnya berwarna kuning pucat atau abu-abu kehitaman.
-
Jengger dan Pial: Merah segar, mencolok namun tidak berlebihan.
-
Sorot Mata: Tajam dan cerdas, seakan menyiratkan bahwa ayam ini bukan ayam sembarangan.
Kombinasi tiga warna inilah yang menjadikannya tulak telon—ayam lokal langka dengan nilai estetika tinggi serta aura magis yang tak bisa diabaikan begitu saja.
![]() |
Ayam Tulak Telon |
Ayam Tulak Telon dalam Mitos dan Ritual Kepercayaan Asli Nusantara
Layaknya banyak hewan sakral dalam tradisi lokal, Ayam Tulak Telon juga sering dikaitkan dengan dunia mistik, mitos, hingga ritual tradisional. Ayam ini dipercaya oleh sebagian kalangan sebagai media penolak bala, pengusir energi negatif, hingga simbol penjaga rumah dari gangguan halus.
Namun sayangnya, tak sedikit pula para pelaku dunia ngibul gaib —yang mengatasnamakan diri sebagai Ustadz atau Kyai—yang menjual mitos-mitos sesat demi menguras isi kantong orang-orang polos. Mereka menciptakan cerita ngawur, mulai dari ayam ini sebagai penyembuh santet, media guna-guna, sampai dengan alat komunikasi dengan dunia arwah. Padahal semua itu hanyalah bualan untuk menakuti dan mengambil keuntungan.
Kita sebagai generasi yang melek akal dan cinta budaya jangan mudah termakan omongan para dukun berkedok agama. Ingat, Ayam Tulak Telon adalah bagian dari warisan leluhur Nusantara yang wajib kita jaga, bukan kita cemari dengan omong kosong mistis abal-abal.
Cara Memelihara Ayam Tulak Telon
Jangan khawatir, meski langka dan unik, memelihara Ayam Tulak Telon ternyata sangatlah mudah:
-
Lingkungan: Bisa di-umbar bebas seperti ayam kampung.
-
Pakan: Tidak butuh makanan khusus, cukup bekatul, dedak, nasi sisa, atau voer biasa.
-
Kandang: Tidak memerlukan kandang besar. Cukup kandang sederhana di pekarangan rumah.
-
Perawatan: Cukup jaga kebersihan dan beri kasih sayang, ayam ini akan tumbuh sehat dan kuat.
Yang menarik, karena warnanya yang cantik dan tidak biasa, ayam ini sangat cocok dijadikan ayam hias. Banyak yang memeliharanya sebagai penjaga halaman, penghias taman, hingga ikon keberuntungan rumah. Beberapa bahkan percaya, jika dirawat dengan ikhlas dan tulus, Ayam Tulak Telon bisa membawa rejeki yang tak disangka-sangka.
Ayam Tulak Telon, Warisan Asli Nusantara yang Harus Kita Lestarikan
Di tengah gempuran budaya luar, baik dari barat maupun dari timur tengah, kita harus tetap bangga dan menjaga warisan budaya sendiri. Ayam Tulak Telon bukan sekadar unggas, tapi lambang keberagaman, kekuatan lokal, dan simbol perlawanan terhadap arus penyeragaman budaya.
Mari rawat ayam ini bukan karena mitos mistisnya, tapi karena nilai sejarah dan keindahan yang dimilikinya. Jangan biarkan para dukun berkedok agama merusak citra ayam lokal kita dengan embel-embel dunia gaib, santet, dan omong kosong lainnya. Mereka sejatinya hanya menjual ketakutan dan menghisap uang dari ketidaktahuan.
Ayam Tulak Telon adalah ayam langka tiga warna, indah secara visual, kaya secara budaya, dan mudah dalam perawatan. Cocok untuk dijadikan koleksi ayam hias, simbol keberuntungan, hingga pelestari warisan leluhur Nusantara.
Kalau kamu cinta budaya lokal dan tidak ingin tradisi hilang ditelan zaman, peliharalah Ayam Tulak Telon. Jangan ragu, rawat dengan kasih sayang, dan jadikan halaman rumahmu sebagai museum kecil pelestarian unggas asli Nusantara.
Posting Komentar